Untuk ujian musim panas, para siswa kelas dua mengelola restoran-restoran pantai di bawah pengawasan Suzuki, guru baru yang sepertinya mengenal Soma.

Akademi Totsuki menyelenggarakan sebuah kompetisi tingkat sekolah dengan 99 juri untuk menentukan tiga siswa yang dapat mengikuti turnamen BLUE.

Soma mempertaruhkan pisaunya demi mengetahui rahasia Suzuki di pertandingan tak resmi. Megumi menilai 2 hidangan daging babi mereka yang serupa, tetapi dibumbui berbeda.

Turnamen dimulai, dan "Eksekutif Khusus" yang misterius menjelaskan bahwa para peserta harus melewati tiga ujian kuliner untuk memasuki menara kastel dan menghadapinya.

Untuk melewati gerbang kedua, Soma dan para koki lainnya harus memasak sebuah hidangan senilai minimum 100 dolar AS hanya dengan bahan-bahan yang dibeli dari toserba.

Saat para koki melaju ke gerbang ketiga, para anggota Koki Malam Hari ditugasi menunjukkan potensi sejati mereka. Teknik mengiris kreatif memunculkan standar yang tinggi.

Terinspirasi oleh musim panas dan ingatannya saat bekerja di restoran ayahnya, Soma membuat sebuah kue Natal tidak biasa yang kaya rasa.

Saat Takumi menunggu rekan memasaknya datang untuk pertarungan tim, lawannya membuat sajian mengejutkan berupa verrine berlapis-lapis yang eksotis.

Erina menjelaskan alasannya membiarkan Asahi memenangkan turnamen. Joichiro mengenang istrinya, Soma yang masih kecil, dan mantan muridnya.

Soma dan Asahi melanjutkan pertarungan untuk membuat masakan yang menggabungkan Lima Hidangan Besar. Kedua peserta itu membawa para juri dalam tur dunia penuh cita rasa.

Para juri memilih koki yang akan maju ke babak final. Setelah keputusan itu, Azami mengunjungi Mana dan keduanya mengingat kembali kenangan mereka bersama.

Melihat lawannya kesulitan menyatakan perasaan, Soma mendapat ide. Ia memberikan semangkuk hidangan terakhirnya kepada Eksekutif Khusus, dan semangkuk lagi kepada Erina.